Kamis, 20 Maret 2008

Buah Naga Merah Olahan Dikembangkan di Bali
AntaraBUAH MULTIGUNA: Seorang petugas di perkebunan Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Jember, Jatim, tengah melakukan perawatan pada pohon buah naga merah. Di Bali, buah ini diolah untuk berbagai kegunaan, baik untuk makanan maupun obat.
DENPASAR--MIOL: Buah naga merah/red dragon fruit (Hyloceratus Polyrhizus atau juga dikenal dengan sebutan hung lung kuo kini banyak dikembangkan di Bali, selain untuk bahan pengobatan berbagai penyakit, juga mulai diolah untuk berbagai jenis masakan.
Mindradjaja, Wakil Direktur PT Bali Agro Makmur, kepada Antara di Denpasar, Senin (23/4) mengatakan, pihaknya kini setidaknya mengembangkan tanaman obat yang juga mulai digemari sebagai bahan aneka masakan itu pada lahan seluas dua hektare di Pekupatan, Negara, Kabupaten Jembrana.
"Petani juga mulai banyak yang menanam, karena permintaan pasar terus melonjak, baik untuk bahan obat-obatan maupun bahan masakan, seperti yang dirintis oleh Sector Bar & Restaurant di Sanur," ujarnya setelah mengikuti Festival Agrobisnis 2007 di Denpasar.
Berdasarkan penelitian, buah naga merah yang juga banyak dikembangkan di Semarang, Jateng itu, berguna sebagai obat dengan rasa manis dan khas. Buah berwarna merah ini memiliki kandungan serat (fiber, vitamin B kompleks, fuktosa (gula buah) dan lainnya.
Komposisi dalam setiap 100 gram buah naga terdiri 82,5-83 gram air, 0,21-0,61 gram lemak, 0,159-0,22 gram protein, 0,7-0,9 gram serat/fiber, 0,005-0,01 miligram karotena, 6,3-8,8 miligram kalsium, 30,2-36,1 miligram pospor, 0,55-0,65 miligram zat besi, kemudian vitamin B1, B2, C dan lainnya.
Khasiat buah naga merah yang harga bibitnya kini mencapai Rp35 ribu per tunas kecil itu, di antaranya mampu mencegah kanker usus, mengobati diabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, baik bagi manula agar tidak mudah lesu, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menghambat penuaan.
Kemudian membersihkan darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menyehatkan lever, untuk kecantikan, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, menyembuhkan sariawan, mengurangi keputihan, menurunkan kolesterol, hingga memperlancar buang air besar.
Menurut Mindradjaja, petani dan warga perkotaan kini mulai banyak menanam buah naga merah dalam sekala kecil atau sekaligus untuk hiasan taman. "Budidaya ini walaupun dalam skala kecil memiliki nilai ekonomis tinggi, karena terus berbuah dan tren permintaan pasar semakin melonjak," ucapnya.
Dalam setahun hampir terus berbuah. Paling empat bulan saja kadang tak berbuah, yakni antara April-September. "Ini tergantung kemampuan dan ketepatan pembudidayanya," tambahnya.
Sementara Grace Jeanie, Manajer Humas Bali Beach Golf Course, yang mengelola Sector Bar & Restaurant di Sanur, menyatakan pihaknya mengolah buah naga merah untuk berbagai masakan, seperti jus, sup, puding, saos untuk masakan daging ayam, sementara kulitnya dijadikan asinan seperti asinan Bogor.
"Tamu semakin banyak yang menyukai menu makanan dari bahan buah naga merah, karena memiliki multi manfaat, yakni selain menyembuhkan berbagai penyakit juga mampu cepat memperbaiki stamina," ujarnya seraya mengatakan, bahwa restorannya merupakan perintis pemanfaatan buah naga merah untuk berbagai masakan. (Ant/OL-03)

Tidak ada komentar: